Gb. 1 motif batik |
Gb. 2 Penjemuran kain batik |
Batik Pekalongan yang tumbuh dan berkembang menjadi salah satu karakteristik produk unggulan telah dikenal sejak dahulu kala, baik dikalangan nasional maupun internasional. Sebagai produk seni adiluhung yang pada awalnya diwarnai simbol-simbol keraton dan penggunaannya hanya terbatas pada kalangan tertentu, sekarang pada kenyataannya batik berkembang memenuhi kebutuhan fashion. Batik yang corak motifnya didominasi flora dan fauna dengan pewarnaan cemerlang merupakan gaya pesisiran sehingga melahirkan simbol batik khas Pekalongan. Kota Pekalongan yang dikenal sebagai " Kota Batik " mempunyai potensi besar dalam kegiatan pembatikan dan telah berkembang begitu pesat, baik dalam skala kecil maupun besar. Hasil produksi Batik dari Pekalongan juga menjadi salah satu penompang perekonomian Kota Pekalongan. Corak dan warna yang khas dari produk Batik Pekalongan telah menjadikan kerajinan Batik Pekalongan telah menjadikannya semakin dikenal. Dengan Investasi Rp.. 128.746.960,- industri batik ini mampu mengexport 118.275 kodi ke Australia, Amerika, Timur Tengah, Jepang, Cina, Korea dan Singapura dengan nilai eksport 1.205.027,42 U$.
Rabu (24/7) Tim KKN II UNDIP di desa Salakbrojo, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan berkeliling desa. Saat berkeliling desa kami melihat kegiatan yang cukup menarik perhatian kami, ada sekelompok warga yang sedang melebarkan beberapa kain di atas rumput, yang lokasinya berada di lapangan desa Salakbrorjo. Kami yang melihat kegiatan tersebut tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apa yang sedang dilakukan oleh orang-orang tersebut, karena jumlah kain yang dijemur tidak sedikit jumlahnya yaitu sekitar 50 lembar kain dengan panjang 8 meter per lembar.
Ternyata yang dilakukan oleh warga tersebut adalah melakukan penjemuran kain yang masih basah setelah pewarnaan. Setelah kami bercakap-cakap dengan warga tersebut kain tersebut awalnya dari kain putih (kain mori) yang diwarnai dengan metode cap seperti yang ditunjukan pada foto yang ada diatas. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan dari rangkaian konveksi rumahan, kain mori putih diwarnai dengan cap untuk memberikan motif batik yang seperti ditunjukkan pada foto diatas. Begitulah yang dituturkan oleh salah seorang warga yang sedang menjemur kain.
No comments:
Post a Comment