Monday, July 29, 2013


 Potensi Desa Salakbrojo ( UMKM, Wisata, Kuliner dsb )


Desa salakbrojo merupakan desa di daerah kecamatan kedungwuni kota pekalongan yang mempunyai masyarakat mayoritas petani dan merupakan pengusaha konveksi baik dalam skala besar maupun kecil. Tak lebih dari 60% penduduk merupakan petani, dan sisanya merupakan keseluruhan dari beberapa pengusaha – pengusaha mikro kecil menengah. 70% atas 40% penduduk merupakan pengusaha konveksi yang telah mempunyai beberapa pangsa pasar baik dalam maupun luar kota pekalongan. Beberapa pengusaha konveksi terbesar di desa salakbrojo terdapat di dukuh miyanggong yaitu pengusaha Hamim dan di dukuh praan yaitu pengusaha atasan wanita nyonya rohmah dan pengusaha jeans wanita yaitu nyonya rinawati. Ketiganya merupakan 3 pengusaha terbesar dan tersukses di salakbrojo dan mempunyai karyawan utama lebih dari 20 orang tenaga kerja buruh paruh waktu.
Mempunyai buruh banyak dengan pemasok dan pengepul dari luar kota, ketiga pengusaha ini mempunyai banyak sekali keuntungan tiap menjual produk mereka, bila di rata – rata dalam setahun masing – masing dari ketiga pengusaha ini bisa mencapai omset hingga 800 juta tiap periode tahunnya. Tetapi sangat disayangkan karena dengan adanya omset yang cukup besar dan menjajikan, mereka belum melakukan pembukuan dan pencatatan, pun juga untuk pengusaha jeans wanita juga belum melakukan branding produk mereka sendiri. Hal ini dikarenakan adanya demand pasar yang lebih interest terhadap produk – produk dengan branding yang lebih dikenal dan menjanjikan dibanding produk baru yang belum laku dipasaran.
Sosialisasi dan implementasi selalu dilakukan untuk memperbaiki kinerja internal para pengusaha konveksi di salakbrojo, tetap karena kurangnya pengetahuan dan minat dalam mempelajari seluk beluk pembukuan merekapun mengacuhkan hal penting yang satu ini. Bukan hanya para pengusaha konveksi, ada pula UMKM memngenai ternak lele di dukuh miyanggong dan dukuh pesalakan ( yang biasa disebut salakan atau karimun jawanya salakbrojo ). Terdapat 3 terbesar pula pengusaha lele ini, tetapi yang telah cukup baik dalam pengelolaannya adalah milik salah seorang warga di dukuh pesalakan yang tidak dapat kami sebut namanya. Dan sekarang terdapat beberapa warga yang ingin memulai usaha ternak budidaya lele ini dengan sedikit syarat melalui program P2KP dari dinas pertanian dan ketahanan pangan pusat. Begitu antusiasnya mereka dengan beberapa program P2KP yang menjanjikan modal awal luar biasa dengan keuntungan yang bisa ditanggung oleh tiap individual warga.
UMKM di desa salakbrojo yang paling ungguan adalah konveksi jeans wanita dan atasan wanita. Mari kembangkan produk UMKM dalam negri untuk meningkatkan kualitas tingkat hidup anak nagari.





No comments:

Post a Comment